Bahas Film 18+ True Lover Never Dies
Film 18+ True Lover Never Dies, karya Nayato Fio Nuala ini sedikit berbeda dari film beliau yang aku tonton sebelumnya, yaitu film 17 tahun keatas yang juga telah aku review
Baca juga : Alur film 17 tahun ke atas
Karena di film ini alur nya berbeda dengan film 17 tahun keatas yang masih dapat aku cerna dengan baik meski ada adegan antara manusia dengan arwah.
Sebelum masuk ke kesan ku terhadap film 18+ True Lover Never Dies, aku berikan terlebih dahulu detailnya dibawah ini.
Detail Film 18+ True Lover Never Dies
Berdasarkan Wikipedia film ini termasuk ke dalam film drama dewasa, film ini rilis pada tahun 2010 dan sutradarai oleh Nayato Fio Nuala tentuya.
Para pemain :
• Samuel Zylgwyn sebagai Raka
• Adipati Dolken sebagai Topan
• Arumi Bachsin sebagai Nayla
• Stevani Nepa sebagai Chanisa
• Leylarey Lesesne sebagai Helen
• Rangga Djoned sebagai Romi
• Eka D. Sitorus sebagai Dokter
• Wulan Guritno sebagai Ibu Retno
• Ary Sudarsono sebagai Pak Hilman
• Koil sebagai Penampilan Special
Alur Film 18+ True Lover Never Dies
Film ini bercerita tentang kisah percintaan antara Topan dan Chanisa, juga kisah percintaan Raka dan Helen.
Dalam film ini yang lebih dulu berpacaran adalah Chanisa dengan Topan, sedangkan Helen adalah sahabat nya Chanisa yang kemudian berpacaran dengan Raka yang merupakan sahabat nya Topan.
Selain soal kisah percintaan dan persahabatan, film ini dibumbui juga dengan masalah keluarga, contohnya adalah masalah keluarga Topan, dimana mamahnya Topan Terkadang bermasturbasi karena tidak disentuh oleh suaminya sendiri yaitu papahnya Topan yang ternyata papahnya Topan adalah seorang homo.
Lalu untuk keluarga Raka Sendiri, tidak tervisualisasikan secara baik tapi sepertinya keluarga Raka membebaskan anak-anak nya dalam menjalankan hidup, karena kakak nya Raka adalah seorang PSK dan tidak mempermasalahkan Raka yang meminjam uang kepada rentenir atau bisa jadi orag tua Raka tidak tau bagaimana pergaulan anak-anak nya sendiri, entah lah karena hanya ada beberapa adegan yang membuat aku tau kalau kakak nya Raka adalah seorang PSK.
Baik Topan, Raka, Chanisa dan juga Helen semuanya berkuliah, tapi anehnya di film ini seperti anak-anak yang kurang diperhatikan oleh keluarga sendiri, atau mungkin film ini dibuat untuk menyadarkan para orang tua bahwa banyak lho anak yang punya masalah tapi memendam semua masalah nya dan berharap bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Aku bilang tidak diperhatikan oleh keluarga karena dari awal Chanisa sakit lalu diperiksa ke dokter hingga diharuskan untuk melakukan operasi yang urus dan menemani adalah Topan, gak ada satupun adegan dimana orang tua nya Chanisa menemani. Meskipun sedikit diceritakan tentang keluarga Topan dan juga Raka, tapi tidak ada satu pun keluarga 4 orang ini terlibat.
Tetapi ada satu adegan dimana Chanisa melihat boneka disebuah toko, lalu dia bilang kalau dia rindu ibunya yang membuat aku berasumsi bahwa Chanisa adalah yatim piatu yang dulunya sangat disayang oleh orang tuanya, jika misalkan seperti itu masih ada pertanyaan dibenak aku, kenapa dia tidak bilang merindukan bapaknya juga.
Tapi dengan sikap lemah dengan karakter seperti gadis polos yang manja nya menyebalkan di film ini, membuat aku berasumsi kalau dia dulunya adalah seorang anak yang disayang oleh orang tuanya lalu ketika orang tua nya sudah pergi dia tidak bisa menempatkan diri dengan baik, misalkan dengan menghilangkan sikap manjanya.
Tetapi bisa juga dari awal Chanisa memang orang yang merasa kurang kasih sayang dari orang-orang disekitar nya di masa lalu, sehingga dia sangat bergantung pada Topan sebagai pacarnya, karena rasa haus kasih sayang tersebut.
Aku terkesan kurang suka dengan karakter Chanisa karena akhir tragis dari film ini disebabkan oleh Chanisa.
Intinya Chanisa sakit dan butuh biaya untuk operasi, Topan bingung harus dapat uang darimana, akhirnya Raka bantu dengan meminjam uang pada rentenir.
Dengan kondisi mereka yang masih kuliah tentu sulit untuk melunasi hutang tersebut, dimana Topan dan Raka tidak bekerja, malah Raka sering meminta uang pada kakaknya yang seorang PSK.
Akhirnya Raka mendapat terror dari Rentenir sampai pacarnya Helen diperkosa oleh beberapa rentenir.
Bahkan Helen juga dipukuli sama para rentenir, lalu karena Raka mukulin salah satu rentenir dia disekap.
Padahal saat itu Nayla mantan nya raka sudah memberikan uang untuk membayar hutang kepada Chanisa tapi terlambat, Nayla adalah mantan raka yang masih menyukai raka, diawal hubungan raka dengan Chanisa, Nayla terkadang meneror Chanisa dengan memberikan foto dengan dilumuri cairan merah seperti darah, atau mengancam akan bunuh diri kepada Raka.
Karena keadaan sudah semakin rumit, untuk mengamankan Chanisa dan juga Helen, Topan bawa mereka ke tempat terpencil yang sepertinya tempat saudara jauh nya Topan yang seorang polisi.
Topan mengambil pistol punya polisi tersebut dan pergi dengan niat menyelamatkan Raka.
Adegan penyelamatan Raka yang dilakukan Topan adalah hal yang paling tidak ingin aku tonton.
Kenapa? Karena mereka berdua tuh udah kayak punya nyawa banyak udah jatuh dari ketinggian udah dipukul berkali-kali tapi adegan nya itu lama selesainya.
Apalagi di detik-detik film ini berakhir, jadi kan Chanisa sama Helen datang sama polisi, dan udah sangat dekat tapi masih aja sempat tuh Raka mukul kepala bos nya rentenir pake batu dan anak buah rentenir tuh nembak Raka, yang menyebalkan nya itu anak buah rentenir yang nembak Raka adalah orang yang udah parah banget luka nya kayak yang seharusnya dia tuh udah meninggal dari adegan sebelum polisi datang, dan kenapa yang asalnya tuh orang udah bapak belur di lantai atas bisa ada di lantai bawah.
Dari adegan yang aku lihat tersebut ya aku kira Raka dan Topan meninggal, tapi aku baca di Wikipedia Topan selamat dan Raka meninggal.
Adegan akhir film sepertinya diniatkan untuk membuat penonton sedih, tapi aku sama sekali tidak merasa sedih
Kesan Setelah Menonton Film 18+ True Lover Never Dies
Aku pribadi masih tetap berusaha berpikiran positif setelah menonton film ini dengan mengambil pesan yang dapat aku ambil, seperti banyak juga lho orang-orang naif yang masih mengutamakan persahabatan dan cinta.
Selain itu film Film 18+ True Lover Never Dies ini mengingatkan aku kalau banyak orang disekililing kita yang banyak berkorban untuk diri kita tapi kadang kita masih kurang bersyukur bahkan tidak sadar akan kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh orang lain untuk kita.
Lalu ada juga pengorbanan ibu yang tetap mempertahankan rumah tangga nya, entah demi menjaga nama baik keluarga atau demi perasaan anak padahal punya beban yang sangat berat seperti yang dicontohkan oleh ibunya Topan.
Kita sebagai wanita juga harus punya kemampuan untuk berdiri di kaki sendiri tanpa bergantung terhadap orang lain, jangan seperti Chanisa.
Aku paling suka dengan acting nya kak Wulan Guritno saat menceritakan masalahnya kepada Topan, perasaan sedih dari matanya berhasil membuat aku mengerti bagaimana rasa sakit nya jika ada keluarga atau teman yang punya masalah yang sama.
Aku juga suka dengan adegan-adegan antara Raka dan Helen dibandingkan dengan Topan dan Chanisa.
Tiap ada adegan Raka dan Helen, aku seperti bisa merasakan perasaan jatuh cinta, pokoknya mereka manis di film ini.
Adegan Raka dan Helen joget sebelum melakukan “sesuatu”, adegan dimana Raka dan Helen membahas Buku nya William Shakespeare, yang kutipan nya adalah ”arus cinta memang tidak pernah tenang mengalir”, juga cukup menarik.
Adanya penampilan dari Band Koil juga aku suka, karena menambah sisi unik dari cerita di film ini.
Dalam tulisan ini, aku hanya membahas tentang alur ceritanya karena aku bukanlah ahli di bidang perfilman.
Buat kalian yang mau nonton film ini, bisa cek di aplikasi streaming film favorit kalian, kalau aku pribadi nonton nya di aplikasi iflix.
Sampai jumpa di bahas film berikutnya
0 Comments